Jumat, 15 November 2013

Lupa akan masa lalu ?



"Cublak-cublak suweng, suwenge teng gelenter"
"Mambu ketundhung gudel, pak empo era-lere, sopo ngguyu ndhelikake"
"Sir-sir pong dele kopong, sir-sir pong dele kopong, sir-sir pong dele kopong"

Begitulah kalimat anak-anak setiap kali melakukan permainan Cublak-Cublak Suweng.
Apakah kalimat ini masih terngiang di zaman yang serba modern ini ?
Tak jarang kita temui anak-anak yang memainkan permainan modern dari pada permainan tradisional. Apakah permainan tradisional patut dilupakan ? Lantas siapa yang akan jadi penerus permainan tradisional ini jika anak muda sekarang lebih memilih PS dari pada Cublak-Cublak Suweng ?
Banyak permaianan tradisional di Nusantara ini yang perlu di jaga, dilestarikan bahkan di berikan nanti untuk anak cucu kita silahkan lihat di SINI 

Permainan tradisional sebenarnya lebih mempunyai nilai secara budaya dalam membentuk kepribadian dan menyehatkan. Permainan tradisional kebanyakan dilakukan di luar rumah dengan melibatkan banyak anak-anak (jika perlu anak-anak satu kampung :) ), sehingga dari situ akan muncul rasa kebersamaan, adu strategi, saling membantu dan tidak ada kesan untuk membunuh atau menghancurkan. Sementara permainan modern banyak dihiasi perang, perkelaihan yang disetting untuk membunuh lawan sehingga membentuk karakter anak menjadi emosi dan suka berkelahi. 
Dalam hal ini semua pihak perlu menyikapi dengan bijak namun dengan tindakan nyata bukan hanya keprihatinanan saja karena tidak akan ada artinya.
Budayakan kembali permainan tradisional ya sobat karna akan banyak manfaatnya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar